• Tue. Dec 23rd, 2025

Iumbunginformasi

Aktual dan Benar

Bagikan Berita ini

Lumbunginformasi.id Jepara – Desa Guyangan kembali menggelar rangkaian awal peringatan Houl Almaghfurlah KH Mustofa Abdul Hamid yang ke-19 dengan menyuguhkan Oncor Culture Festival sebagai wujud penghormatan kepada tokoh ulama pejuang dakwah Islam di wilayah tersebut. Kegiatan ini merupakan inisiatif warga sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai luhur dan budaya lokal yang diwariskan oleh KH Mustofa Abdul Hamid kepada keluarga, murid, santri, serta masyarakat sekitar, jumat 27/06/2025.

Foto sambutan acara kenduri 1 syuro

 

Festival ini ditandai dengan pawai oncor, simbol cahaya yang menyatukan dan menerangi kehidupan sosial, menjadi bagian dari giat budaya yang mempererat kebersamaan warga. Tradisi ini diprakarsai oleh Paguyuban Guna Laras Guyangan, dengan dukungan penuh dari warga RW 10, RW 11, serta partisipasi warga dari Plajan.

Dalam sambutannya, Ketua Paguyuban Guna Laras, R. Nur Muhammad Salam, menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga yang telah berkontribusi tenaga dan biaya demi suksesnya acara ini. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bukti sinergitas dan keharmonisan warga yang beragam namun tetap solid dalam menjaga warisan budaya.

Acara turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain KH Masduki, Kyai Abdurohman, Kyai Muhlisin, Ketua RW 11 Biyono, tokoh agama dan masyarakat seperti Khoiril, serta petinggi Desa Guyangan, Ridwan.

Setelah pawai oncor , masyarakat juga menggelar kenduri (1 Suro) di Punjer Umbuk-Umbuk Desa Guyangan, menandai awal bulan Muharram dalam kalender Hijriah. Dalam sambutannya, Petinggi Ridwan memberikan apresiasi atas keberlangsungan budaya houl yang terus hidup dari tahun ke tahun dan berharap dapat menjadi ikon Desa Guyangan yang memberi dampak positif di bidang seni, budaya, ekonomi kreatif, serta inovasi generasi muda.

Prosesi kenduri dibuka secara resmi oleh Petinggi dengan mengangkat filosofi budaya lokal: “Jowo digowo, Arab digarap”, sebagai wujud kebijaksanaan dalam memaknai harmoni antara budaya dan ajaran agama.

Acara ditutup dengan tahlil dan doa yang dipimpin oleh KH Masduki, diikuti oleh makan bersama sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur seluruh warga.***

M Adi S

Lumbunginformasi.id Jepara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *