
Lumbunginformasi.id Bangsri – Pemerintah Desa Bangsri bersama BUMDes Lestari Bangsri resmi bersiap memperkenalkan destinasi baru Taman Wisata Sumendung, yang akan dilaunching pada Minggu, 23 November 2025 mulai pukul 07.00 WIB. Kehadiran kawasan ini diharapkan menjadi alternatif rekreasi warga sekaligus menjadi sumber Pendapatan Asli Desa (PAD) di masa mendatang.

Sejumlah kegiatan telah disusun untuk memeriahkan launching, mulai dari senam bersama, lomba mewarnai anak-anak TK, kegiatan memancing ikan, hingga hiburan musik.
Kolam Renang Masih Dalam Proses, Desa Manfaatkan Kolam untuk Budidaya Lele
Petinggi Desa Bangsri, Sunaryo, menyampaikan bahwa pembangunan fasilitas wisata dilakukan secara bertahap. Salah satu fasilitas utama—yakni kolam renang atau kolam kiblur—belum dapat diselesaikan karena keterbatasan anggaran.
“Kolam renang masih membutuhkan biaya cukup besar, terutama untuk pengerjaan lantai dasar. Untuk sementara, kolam ini kami manfaatkan untuk budidaya lele dari sistem bioflok,” jelas Sunaryo.
Menurutnya, pemanfaatan sementara tersebut justru menghemat biaya operasional karena kolam sudah terisi air alami dari sumber Sumendung.
Wisata Pancing Jadi Magnet Awal Pengunjung
Sebagai strategi menarik minat masyarakat sebelum fasilitas selesai, pihak desa menyiapkan wahana memancing ikan menggunakan ikan lele hasil budidaya.
“Ini inovasi sementara, tetapi cukup efektif. Warga bisa bersantai sambil memancing, dan dari situ mereka mulai mengenal Taman Wisata Sumendung,” tambahnya.
UMKM Lokal Dilibatkan, Ekonomi Desa Bergerak
Acara launching juga membuka ruang bagi pelaku UMKM desa untuk berjualan. Sunaryo menyebut, wisata desa bukan hanya soal rekreasi, tetapi juga penguatan roda ekonomi masyarakat.
“Kami ingin UMKM ikut tumbuh. Wisata harus memberi manfaat ekonomi yang nyata bagi warga,” tegasnya.
Dihadiri Pejabat dan Tokoh Pendukung Pengembangan Wisata
Launching akan dibuka oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jepara, serta dihadiri anggota CPRI, Indra Nisa, yang dianggap memiliki kontribusi signifikan dalam proses pengembangan awal Sumendung.
Dari Kawasan Tak Terurus Menjadi Aset Desa Potensial
Sunaryo mengungkapkan, kawasan Sumendung dulunya tidak terurus. Perubahan dimulai setelah kunjungan Menteri Desa tahun 2021, yang menghasilkan bantuan APBN senilai Rp500 juta untuk pembangunan awal seperti panggung, penataan lingkungan, dan fasilitas dasar.
Menatap Desa Wisata 2026
Program Pemerintah Kabupaten Jepara menargetkan setiap kecamatan memiliki desa wisata percontohan pada 2026. Desa Bangsri berharap, Taman Wisata Sumendung bisa masuk dalam daftar destinasi unggulan.
“Kami berharap ada dukungan lanjutan dari APBD Kabupaten. Sumendung adalah aset terbesar desa untuk retribusi wisata,” ujar Sunaryo.
BUMDes Lestari Bangsri Siap Kelola Profesional
Melalui launching ini, pemerintah desa menegaskan kembali peran BUMDes Lestari Bangsri sebagai pengelola resmi destinasi agar dapat berkembang secara profesional dan berkelanjutan.
Taman Wisata Sumendung kini berdiri sebagai simbol perubahan dan harapan desa—bergerak dari ruang terbengkalai menuju destinasi rekreasi keluarga yang siap berkembang secara bertahap.***
Lumbunginformasi.id