
Lumbunginformasi. Id Jepara – Pemerintah sering kali memberikan ungkapan kepada warga masyarakat tentang ketahanan pangan, setelah dirasakan diamati dengan adanya Pamangkasan pengurangan pupuk subsidi di Jepara jelas terlihat pencitraan saja, wakil ketua DPRD Kabupaten Jepara Pratikno menegaskan tidak setuju dengan adanya pengurangan pupuk subsidi tersebut, selasa 9/1/2024.
Keadaan ini sangat memprihatinkan buat petani untuk hal itu harus segera dipertanyakan, bagaimna kok malah dikurangi padahal seharusnya ditambah guna meningkatkan pertumbuhan dan hasil yah baik untuk ketahanan pangan, ucapnya.
Sistem pemberian pupuk subsidi saat ini kurang efektif menurut Pratikno lantaran banyak ditemukan pupuk subsidi dijual kembali menjadi pupuk non – subsidi oleh para tengkulak.
Sistem yang kurang tepat dan salah ini harus di benarkan dengan memberikan pupuk subsidi langsung kepada petani sehingga benar – benar tersampaikan sesuai kebutuhan dan tidak kena tengkulak yang sengaja borong pupuk bersubsidi yang akhirnya di jual non – bersubsidi, itu yang buat kami prihatin, terangnya.
Jika dalam hal ini adanya keterbatasan anggaran, janganlah pupuk bersubsidi yang dikalahkan, menurut kami petani harus brontak karena ini sangat merugikan petani, Pratikno selalu DPRD prihatin dan tidak setuju dengan adanya pengurangan pupuk bersubsidi tersebut.
Alokasi pupuk subsidi tahun 2024 di kabupaten Jepara turun drastis dibanding tahun 2023. Berdasarkan pada rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) tahun 2024 DKPP Jepara mengusulkan alokasi pupuk sebesar 14.178.093 kg untuk pupuk Urea dan 17.019.978 kg untuk pupuk NPK dan jumlah tersebut untuk rencana tanam 61.636.847 hektar lahan pertanian di Jepara.
Kenyataan alokasi yang didapat petani Jepara jauh menurun dari pengajuan RDKK tahun 2024.
Pada tahun 2024 Kabupaten Jepara mendapatkan alokasi sebanyak 5.004.135kg pupuk NPK dan 7.493.687 kg pupuk urea jumlah tersebut turun cukup jauh dibanding alokasi pada tahun 2023.pungkasnya.
Sumber : Red
Lumbunginformasi.id Jepara