
Lumbunginformasi.id Jepara – Kabupaten Jepara masuk nominasi peraih penghargaan pembangunan daerah (PPD) kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2024. Kabupaten Jepara masuk sebelas besar untuk kategori wilayah Kabupaten/kota di Jateng.
Ajang penghargaan tersebut digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Atas nominasi tersebut, Penjabat Bupati Jepara H. Edy Supriyanta diminta untuk memaparkan progres dan capaian pembangunan daerah di depan tim juri. Penilaian tahap II ini, digelar pada Selasa 30 Januari 2024, di Hotel MG Setos Semarang.
Hadir Ketua DPRD Haizul Maarif, Sekda Jepara Edy Sujatmiko, Kepala Bappeda Hery Yulianto, Kepala Dinsospermades Edy Marwoto, Kepala Diskan Farikhah Elida, Kepala DPUPR Ary Bachtiar, Kepala DLH Aris Setiawan, dan Kepala Diskominfo Jepara Arif Darmawan.
“Hari in kami diminta menyampaikan progress pembangunan daerah. Mudah-mudahan kita bisa masuk tiga besar nantinya,” ujar Edy Supriyanta, usai melakukan presentasi.
Dalam paparannya Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta mengungkap capaian pembangunan Jepara. Dari pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan, pengangguran dan IPM, pelayanan publik, pengelolaan keuangan daerah, hingga capaian spesifik daerah.
“Untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2020 hingga 2022, yang mengalami peningkatan 5,95 persen. Bahkan pertumbuhan ekonomi Jepara tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan nasionalsebesar 5,31 persen,” kata Edy Supriyanta.
Sementara, untuk tingkat kemiskinan mengalami tren menurun. Pada Tahun 2023 tingkat kemiskinan Kabupaten Jepara mencapai 6,61 persen. Tingkat Kemiskinan Kabupaten Jepara pada Tahun 2023 lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kemiskinan Jateng 10,77 persen dan nasional 9,36 persen.
“Hal ini mengindikasikan upaya pengentasan kemiskinan di Jepara yang berkembang ke arah lebih baik,” kata Edy.
Sekda Jepara Edy Sujatmiko menyampaikan, pertumbuhan ekonomi di Jepara sempat terkoreksi di tahun 2020 -2011. Itupun saat pertumbuhan ekonomi terdampak pandemi Covid-19. Bahkan saat itu terkoreksi hingga minus 1,9 persen. Kondisi ini terjadi tidak hanya di Jepara, tapi seluruh dunia.
“Alhamdulilah setelah pandemi Jepara Kembali bangkit, dan sampai sekarang sudah menunjukkan adanya peningkatan,” kata Sekda.
Selain pertumbuhan ekonomi, pengangguran terbuka mengalami penurunan mencapai 3,35 persen. Hal ini mengindikasikan upaya penciptaan lapangan pekerjaan di Jepara berkembang ke arah positif. Begitu juga dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menunjukkan tren yang meningkat. Pada Tahun 2023 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Jepara mencapai 73,85 persen.
Dalam hal pelayanan publik, pada tahun 2023 Indeks SPBE Kabupaten Jepara mencapai 3,63 (sangat baik) dan Nilai Survey Kepuasan Masyarakat Kabupaten Jepara mencapai 85,11 (baik). Tren Indeks SPBE dan Nilai Survey Kepuasan Masyarakat dari tahun 2019 hingga 2023 menunjukkan tren yang meningkat, hal ini mengindikasikan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Jepara yang semakin baik.
Dalam kesempatan itu, juga disampaikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inovasi pembangunan. Saat ini, di Jepara mempunyai inovasi wadah edukasi terintegrasi yang diberi nama “Waduk Teri”. Inovasi ini dilatar belakangi oleh potensi yang tinggi di bidang pertanian dan perikanan, serta adanya semangat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang mengedepankan inovasi pembangunan melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah.***
Sumber : Dian
Lumbunginformasi.id Jepara