NEWSLine.id -Jepara- Aksi unjuk rasa yang memprotes rencana penutupan tambak udang di kawasan wisata laut Karimun Jawa, Jepara, Jateng berakhir dengan “anti klimak”. Hal tersebut terjadi karena salah seorang peserta tidak mendapatkan bayaran upah demo. “Saya ikut teriak, ikut kepanasan tapi tidak mendapatkan bayaran seperti yang dijanjikan” ujar pemuda dari desa Jobokuto Jepara.
Unjuk rasa, yang diikuti sekitar 100an orang anak muda ini, 20 orang diantaranya warga desa sekitar kota Jepara, melakukan long march menuju gedung DPRD Jepara, menuntut agar usaha tambak udang di daerah tujuan wisata bahari Karimun Jawa, tetap boleh beroperasi dan tidak ditutup.
Diperoleh keterangan, sekitar 20an orang pemuda dari desa desa sekitar kota Jepara, telah digerakkan untuk melakukan demo, dengan dibekali spanduk yang sudah tercetak dan beberapa tulisan pada kertas. Mereka itu, dapat bayaran angara Rp 150.000 sd Rp 200.000. “Tapi saya tidak dikasih, saya kecewa dan protes, bila perlu akan membocorkan siapa yang menggerakkan dan membagi bagi uang” ujar Ari W salah seorang pemuda dari desa Jobokuto, menyampaikan protes.
Semula jelasnya, dia duduk di tepi jalan, lalu diajak temannya untuk ikut demo, akan dikasih uang Rp 150.000. “Tapi setelah saya ikut demo, saya tidak dikasih, padahal teman teman saya dikasih, pungkasnya. *** (L-06)