• Sat. Mar 22nd, 2025

Iumbunginformasi

Aktual dan Benar

Bagikan Berita ini

Lumbunginformasi.id Jepara – Pelestarian seni ukir Jepara, baik sebagai potensi budaya maupun sebagai kekuatan ekonomi lokal, harus digarap bersama. Hal tersebut terungkap dalam diskusi antara Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jepara, Andang Wahyu Triyanto, dengan jajaran pengurus Yayasan Pelestari Ukir Jepara (PELUKJEPARA) pada Jumat (14/2/2025).

Pertemuan Diskusi Pelestarian Seni Ukir, Ruang Cafe Andani Jepara.

 

Diskusi yang berlangsung di ruang pertemuan Caffe Andany Jepara ini dihadiri oleh Hadi Priyanto, Sutarya, Sutrisno, Ali Afendi, dan Indria Mustika dari Yayasan PELUKJEPARA. Pertemuan ini berlangsung produktif dan menghasilkan sejumlah kesepakatan penting.

Andang Wahyu Triyanto menegaskan bahwa untuk melestarikan seni ukir, upaya tersebut harus dilakukan secara sinergis, kolaboratif, dan konsisten. “Semua pihak harus memiliki komitmen bersama untuk menjaga kelestarian seni ukir,” ujar Andang yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah.

Menurut Andang, selain pemerintah di semua tingkatan, pengusaha, lembaga pendidikan, komunitas pelestari, perajin, seniman, dan budayawan, investor yang beroperasi di Jepara juga harus diajak berkolaborasi untuk melestarikan budaya khas Jepara. “Apalagi seni ukir ini memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Hadi Priyanto, Ketua Umum Yayasan PELUKJEPARA, menjelaskan visi, misi, dan program-program untuk melestarikan seni ukir Jepara. “Kami berharap ada program-program yang dapat dikerjasamakan dengan Kadin dan asosiasi lainnya untuk mencapai tujuan ini,” ungkap Hadi.

Sutrisno, mantan guru seni ukir yang kini terlibat dalam penyusunan modul ajar seni ukir untuk SD dan SMP, menekankan pentingnya pendidikan dalam pelestarian budaya. “Peran pendidikan sangat penting untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga anak-anak terhadap seni ukir,” ujarnya.

Indria Mustika, pengelola Craft & Craft Gallery SMKN 2 Jepara, menambahkan bahwa even-even kreatif dapat menumbuhkan minat pelajar terhadap seni ukir dan potensi Jepara lainnya seperti tenun dan batik. “Even kreatif yang terencana dengan konsep yang benar dapat berperan penting dalam membangkitkan kecintaan anak-anak terhadap seni ukir sekaligus menjadi media promosi,” ujarnya.

Ali Afendi, yang sering menjadi instruktur ukir di berbagai kota, mengusulkan agar lomba ukir diadakan secara rutin dan berjenjang. “Kami berharap lomba ukir ini menjadi bagian dari kalender tahunan,” ujarnya.

Sutarya, Dosen Unisnu Jepara, menambahkan bahwa menjaga kualitas produk seni ukir adalah kunci. “Desain yang memiliki kekuatan menembus pasar global sangat penting untuk keberlanjutan seni ukir Jepara,” tandasnya.

Diskusi ini menunjukkan semangat dan optimisme yang tinggi dari berbagai pihak untuk melestarikan seni ukir Jepara, sebagai warisan budaya dan pendorong perekonomian lokal yang berkelanjutan.***

Sumber : HP

Lumbunginformasi.id Jepara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *